Bajing dan Tupai adalah hewan yang berbeda, meskipun banyak orang yang menganggapnya sebagai binatang yang sama, Bajing dan Tupai memiliki perbedaan, Tupai sepintas mirip dengan bajing, tetapi berbeda anatomi dan perilakunya. Tupai mempunyai moncong sangat panjang (bagian muka, mulut dan hidung) sedangkan bajing relatif agak rata pada bagian mulut dan hidungnya.
Bajing merupakan mamalia pengerat (ordo Rodentia) dari suku (famili) Sciuridae yang dalam bahasa Inggris disebut squirrel. Sedangkan Tupai berasal dari famili Tupaiidae dan Ptilocercidae yang dalam bahasa Inggris disebut treeshrew. Secara ilmiah (ilmu biologi), Bajing berbeda dengan Tupai, bahkan sangat jauh kekerabatannya.
Dalam hal makanannya pun berbeda. Bajing merupakan binatang pengerat yang memakan buah-buahan sedangkan Tupai merupakan binatang pemakan serangga.
Tupai Kekes |
Tupai
Tupai berbeda dengan Bajing. Tupai merupakan mamalia kecil dari bangsa Scandentia yang sering kali dikelirukan dengan Bajing. Tupai banyak memangsa serangga, sehingga dahulu dimasukkan ke dalam bangsa (ordo) Insectivora (pemakan serangga). Ciri khas Tupai adalah mempunyai moncong sangat panjang pada bagian muka yang terdapat mulut dan hidung.
Tupai merupakan anggota dari bangsa Scandentia yang terdiri atas dua suku (famili) yaitu Tupaiidae dan Ptilocercidae. Indonesia memiliki jenis Tupai terbesar di dunia. Dari 20 spesies Tupai yang ada di dunia, 12 diantaranya dipunyai oleh Indonesia.
Spesies-spesies Tupai di Indonesia tersebut antara lain:
Tupai ekor-kecil (Dendrogale melanura). Di Kalimantan
Tupai mentawai (Tupaia chrysogaster). Endemik Kepulauan Mentawai.
Tupai bergaris (Tupaia dorsalis). Kalimantan
Tupai akar (Tupaia glis). Kalimantan, Sumatra, Jawa dan Semenanjung Malaya.
Tupai ramping (Tupaia gracilis). Kalimantan, Karimata, Bangka dan Belitung.
Tupai kekes (Tupaia javanica). Sumatra, Nias, Jawa dan Bali.
Tupai kecil (Tupaia minor). Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya.
Tupai gunung (Tupaia montana). Terbatas di pegunungan di Kalimantan bagian utara.
Tupai tercat (Tupaia picta). Kalimantan.
Tupai indah (Tupaia splendidula). Kalimantan bagian selatan, Karimata, Natuna, dan Pulau Laut.
Tupai tanah (Tupaia tana). Sumatra dan Kalimantan.
Tupai ekor-sikat (Ptilocercus lowii). Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan dan pulau-pulau di sekitarnya.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Sub Filum: Vertebrata; Kelas: Mamalia; Ordo: Scandentia: Famili: Tupaiidae dan Ptilocercidae.
Bajing Kelapa |
Bajing
Bajing berbeda dengan Tupai. Bajing memiliki moncong yang tidak terlalu panjang seperti halnya tupai, bagian muka (mulut dan hidung) relatif agak rata atau datar.
Bajing ada yang hidup di tanah juga ada yang hidup di pohon. Bahkan bajing dari subspesies Pteromyini mampu terbang (melayang dari atas ke bawah), karena jenis ini mempunyai membran (selaput tipis) diantara kaki depan dan belakang yang memungkinkan melayang jauh diantara pepohonan.
Berbeda dengan Tupai yang memakan serangga, Bajing merupakan binatang pengerat yang memakan buah-buahan. Sering kali binatang ini dianggap sebagai hama terutama pada tanaman kelapa dan perkebunan buah. Mungkin lantaran dianggap binatang hama dan perusak ini kemudian muncul istilah ‘bajingan’.
Bajing terdiri atas 51 genus dan 278 spesies (jenis). Beberapa jenis Bajing yang terdapat di Indonesia antara lain:
Ratufa bicolor (Jelarang); Hutan tropis dan subtropis di Asia termasuk Indonesia.
Callosciurrus prevostii (Bajing Tiga Warna); Kalimantan
Callosciurrus nigrovittatus (Bajing Hitam); Thailand, Semenajung Malaya, Sumatra dan Jawa.
Callosciurrus notatus (Bajing Kelapa); terdapat di Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali dan Lombok, serta pulau-pulau di sekitarnya
Callosciurrus adamsi (Bajing Telinga Botol); Endemik Kalimantan
Callosciurrus orestes (Bajing Kelabu); terdapat di Kalimantan
Sundasciurus hippurus (Bajing Ekor Kuda): Kalimantan
Sundasciurus lowii (Bajing Ekor Pendek): Kalimantan
Sundasciurus tenuis (Bajing Bancirot); Kalimantan
Sundasciurus jentinki (Bajing Jentink); Kalimantan
Sundasciurus brookei (Bajing Brooke); Kalimantan
Sundasciurus juvencus (Bajing Palawan); Jawa dan Bali
Glyphotes simus (Bajing Kerdil Perut Merah); Endemik Kalimantan
Nannosciurus melanotis (Bajing Kerdil Telingan Hitam); Jawa dan Kalimantan
Rubrisciurus rubriventer (Bajing Besar Sulawesi); Endemik Sulawesi
Petinomys hageni (Bajing Terbang Kepala Tengguli): Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
Petinomys genibarbis (Bajing Terbang Berjambang): Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
Petinomys setosus (Bajing Terbang Dada Putih): Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
Petinomys vordermanni (Bajing Terbang Pipi Jingga); Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
Petinomys sagitta (Bajing Terbang Jawa); Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
Lariscus insignis (Bajing Tanah Bergaris Tiga); Kalimantan
Dremomys everetii (Bajing Gunung); Kalimantan
Rhinosciurus laticaudatus (Bajing Tanah Moncong Runcing); Kalimantan
Exilisciurus exilis (Bajing Kerdil Dataran Rendah); Kalimantan
Exilisciurus whiteheady (Bajing Kerdil Telinga Kuncung): Kalimantan
Rheithrosciurus macrotis (Bajing Tanah Ekor Tegak)
Petaurillus hosei (Bajing Terbang Hose)
Lomys horsfield (Bajing Terbang Ekor Merah)
Aeromys tephromelas (Bajing Terbang Hitam)
Hylopetes lepidus (Bajing Terbang Pipi Kelabu)
Pteromyscus pulverulentus (Bajing Terbang Berbedak)
Petaurista petaurista (Bajing Terbang Raksasa Merah)
Sebenarnya masih banyak jenis Bajing lainnya di Indonesia, namun sebagai gambaran, baru ini yang dapat sampaikan.
0 komentar:
Post a Comment