Rujak mudah ditemukan dan dijajakan di mana saja di daerah Indonesia. Merupakan makanan tradisional yang biasanya terbuat dari campuran berbagai macam sayuran atau buah dan dibubuhi bumbu atau kuah.
Kuliner yang satu ini terbilang unik karena hampir di setiap daerah di Indonesia penganan ini muncul dengan beragam bentuk dan rasa.
Bahkan rujak melanglang buana sampai di Malaysia, dan Singapura. Di dua negara itu rujak disebut "rojak". Di bawah ini dirangkum beberapa jenis rujak yang ada di Indonesia. Adakah diantara ragam rujak Indonesia ini yang anda kenal....??? :
Rujak Buah
Ini adalah rujak yang paling umum kita ketahui dan ada di mana mana.
Rujak buah biasanya terbuat dari kumpulan buah-buahan seperti pepaya, mangga, nanas, bengkoang dan masih banyak lagi yang lainnya
Rujak Cireng
Perpaduan antara rasa cireng yang garing dan juga sedikit renyah dengan rasa bumbu rujak yang didominasi oleh rasa asam, manis, dan juga pedas pada akhirnya memberikan citarasa yang sangat unik dan juga enak di lidah.
Tidak heran jika banyak masyarakat yang mulai mencoba rujak cireng ini di rumah untuk dijadikan camilan sehari-hari.
Rujak Kangkung
Selain menjadikan daun kangkung sebagai bahan dasarnya, perbedaan rujak kangkung dengan rujak pada umumnya juga terletak pada bumbu siramannya.
Bumbu siraman rujak kangkung dilengkapi dengan asam jawa, sehingga memiliki rasa yang lebih segar.
Mengingat sifat daun kangkung yang tidak berair layaknya buah, sensasi rasa rujak kangkung menjadi lebih pedas dari rujak biasanya.
Meski demikian, banyak penikmat kuliner nusantara yang ketagihan ketika menyicipi rujak yang berasal dari Kecamatan Cibingbin, Kuningan, ini.
Rujak Cingur
Adalah salah satu jenis makanan tradisional khas dari Jawa Timur terutama kota Surabaya. Rujak cingur biasanya disajikan dengan perpaduan buah dan sayuran.
Buah dan sayuran yang dicampur yaitu nanas, mangga, bengkuang, kedondong, timun dan kangkung atau bisa juga buah dan sayur yang lainnya, dan masih banyak pelengkap lainnya seperti lontong dan kuahnya.
Makanan tradisional ini banyak disukai oleh semua orang, terutama orang Surabaya. Masakan ini banyak terdapat hampir disetiap rumah makan atau restoran.
Rujak Serut
Rujak Serut Buah terbuat dari berbagai macam buah yang segar kemudian di serut dan disiram atau di satukan dengan sambal kacang. Buah yang digunakan terserah sesuai keinginan.
Kadang Rujak Serut ini digunakan untuk acara sakral seperti acara mitoni atau selamatan 7 bulan jabang bayi di dalam kandungan ibunya, adat seperti ini masih digunakan di sebagian besar Pulau Jawa.
Menurut filosofi, kalau rasa Rujak Serutnya asin berarti anaknya lelaki, tapi kalau rasa Rujak Serutnya hambar berarti anaknya perempuan. Kita boleh mempercayainya, boleh juga tidak, karena hal tersebut adalah kepercayaan yang diwariskan oleh nenek moyang kepada kita jadi secara logika blm ada pembuktian nyata tentang kebenaran filosofi tersebut.
Rujak Soto
Rujak soto termasuk masakan khas dari daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Masakan ini lebih merupakan paduan unik antara Rujak Cingur dengan Soto Babat.
Biasanya rujak disajikan terlebih dahulu, kemudian disiram dengan kuah soto berikut babatnya. Rasanya juga khas, ada unsur soto sekaligus rasa rujak dengan aroma terasinya.
Rujak Petis
Rujak Petis merupakan salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah timur pulau Jawa.
Rujak petis biasanya terdiri dari irisan timun, bengkuang, mangga muda, kedondong, tahu, kecambah/ tauge, dan kangkung.
Semua bahan tadi disajikan dengan siraman resep saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam, gula merah, pisang muda, dan air.
Di daerah Jawa Timur, selain petis yang biasa digunakan untuk bumbu Rujak petis, ada juga yang menggunakan petis Madura yang berwarna kemerahan. Rujak petis biasa disajikan dengan tambahan kerupuk, dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring.
Rujak Gobet
Rujak Gobet adalah salah satu makanan tradisional Jawa (Malang). Rujak ini biasanya di sajikan pada acara Telonan atau Tingkepan wanita yang sedang hamil.
Rujak ini terdiri dari beraneka ragam buah-buahan, seperti bengkowang, nanas, pencit, blimbing, jambu, babal (nangka muda), asem dan masih banyak lagi lainya.
Jadi, rasa rujak gobet ini nano-nano, karena di aduk dan dicampur menjadi satu.
Suguhan Rujak Gobet menjadi menarik, enak, karena menyatukan beragam buah yang berbeda rasa, warna, serta asalnya.
Rujak Kuah Pindang
Rujak Kuah Pindang merupakan kuliner khas Bali dan memiliki cita rasa yang unik. Pedas, kecut, gurih dan sedikit amis.
Rujak berkuah ini disajikan dengan isian buah-buahan, seperti mangga muda, pepaya muda, jeruk Bali, dan kedondong.
Dalam penyajiannya, buah harus dipotong tipis-tipis agar kuah dapat meresap. Kuah rujak ini terbuat dari rebusan kepala ikan.
Jadi, tak usah heran jika baunya agak amis. Meski terkesan amis dan bau, rujak kuah pindang memiliki rasa yang beda.
Rujak Ice Cream
Rujak Ice Cream merupakan rujak dengan perpaduan dari buah-buahan segar, es krim dan disiram dengan bumbu rujak petis yang tingkat kepedasannya bisa di sesuaikan dengan selera kita.
Pokoknya rasa manis, asam, pedas semuanya berpadu rasa dalam Rujak Ice Cream ini. Di dalamnya terdapat buah-buahan seperti mangga muda, jambu, nanas, kedondong, dan bangkuang di potong kotak-kotak,
Di atasnya diberi beberapa scope es putar kemudian dilumasi sambal rujak gula jawa (gula merah) dan ditaburi kacang goreng.
Rujak Bulung
Sama seperti rujak kuah pindang, rujak bulung juga berasal dari Bali.
Rujak ini berbahan dasar rumput laut yang dicampur dengan garam, cabe rawit, terasi, kencur, kelapa parut dan kuah pindang.
Rujak bulung dapat dijumpai di salah satu kedai di sekitar Jalan Blambangan.
Rujak Mata Sapi
Rujak jenis ini mungkin hanya bisa Anda jumpai di daerah Bangkalan Madura saja. Pasalnya, Rujak mata sapi terkenal di sana berkat warung kecil di jalan KH Mohammad Kholil, Desa Demangan.
Adalah Warung Marinten, sebuah warung sederhana yang telah buka sejak awal 80- puluhan lalu yang sampai sekarang masih tetap ramai dikunjungi para pembeli.
Pelanggan Warung Marinten pun berasal dari semua golongan, dari abang becak hingga pejabat di birokrasi Bangkalan-Madura. Warung Marinten merupakan satu-satunya penjual rujak mata sapi dan kuliner uniknya tersebut terkenal hingga keluar Bangkalan.
Rujak Bubur
Masih di tanah madura, ada satu lagi variasi dari rujak yaitu Rujak Bubur. Warga Madura biasa menyebut Rujak Bubur ini sebagai jek tajun.
Penganan ini merupakan menu makan malam, usai berbuka puasa dan selepas sholat tarawih.
Salah satu warung yang menjual rujak jenis adalah warung Liana yang berada di pojok lintasan Jl Jingga dan Jl Purba, yang jaraknya cukup dekat dengan Taman Arek Lancor, jantung kota Pamekasan. Warung rujak milik Liana ini cukup dikenal warga kota Pamekasan, Madura.
Rujak bubur ini dibuat pertama kalio dengan mengulek racikan bumbu rujak berupa campuran lombok, petis, kacang goreng, dan irisan pisang mentah diatas cobek besar. Setelah halus, ditambahkan irisan cingur rebus, kecambah, irisan kacang panjang, dan irisan rumput laut.
Tak lupa juga ditambahkan cacahan mentimun dan kripik singkong. Usai mengulek rujak, terlebih dahulu menuang bubur bawang keatas wadah. Bisa berupa piring, bisa pula berupa talam daun pisang. Diatas bubur bawang inilah, lalu ditaburkan rujak.
Nah..., ada yang bisa menambahkan lagi..?? silahkan.., (Segini juga sudah sakit perut).., Muleeeeessss....!!!!
Nah..., ada yang bisa menambahkan lagi..?? silahkan.., (Segini juga sudah sakit perut).., Muleeeeessss....!!!!
0 komentar:
Post a Comment