Indonesia

Indonesia

Dari Tukang Becak Menjadi Mayor....!!!

Dari Tukang Becak Menjadi Mayor....!!!
Sosok itu adalah Mayor abdullah
Siapa mayor Abdullah itu..??, Mayor Abdullah adalah pelaku dalam pertempuran 10 Nopember 1945 di surabaya, yang wafat saat menunaikan tugas negara sebagai komandan batalyon XVII Divisi Brawijaya.

Saat itu beliau ditugaskan untuk menumpas pemberontakan RMS di
Maluku, dan gugur pada tgl 25 September 1950 dalam pendaratan di Negeri Angus Ceram Timur (Seram Timur maluku), setelah berhasil menguasi kepulauan Tamimbar, Kei, Aru hingga kepulauan Geser dan beberapa tempat di Seram Selatan. 

Sebelum Tahun 1945 pekerjaan Abdullah muda yang berasal dari Gorontalo ini sebagai tukang becak.

Dan pada tahun 1945 karena terbakar oleh pidato Bung Tomo, membuat darah mudanya bergelora untuk melawan penjajahan Asing, maka dia bergabung ke BKR Laut (berubah TKR Laut dan sekarang TNI AL ) 

Dari Tukang Becak Menjadi Mayor....!!!
Pada awal bergabung dia sudah menjabat sebagai komandan Batalion, Pada tahun 1946, Abdullah memimpin pasukan yang diberi nama “Bajak Laut”. Pasukan ini mampu bertahan disebelah utara Sidoarjo.

Dalam pertempuran disekitar Buduran-Sruni, Abdullah mampu memperlihatkan kecakapannya dan keberaniannya. Karena kemampuannya memimpin pasukan itulah pada April 1947, dia di-serahi memimpin barisan “Pelopor” dengan pangkat Kapten. 

Ketika TLRI direorganisir pada Maret 1948, Barisan Pelopor berubah menjadi “Depot Batalyon”. Markasnya juga pindah kesekitar Lawang. Sebagai komandan Abdullah naik pangkat menjadi Mayor.

Sisi lain dari Mayor Abdullah , dia sebelum tahun 1947 adalah buta huruf dan setelah menikah, dia di ajari sama istrinya sehingga bisa membaca dan menulis, 

Sumber tulisan dan Foto : dari Buku "Sedjarah Bataljon Y"




Share on Google Plus

About Poerwalaksana

Poerwalaksana is a freelance web designer and developer with a passion for interaction design, Business Enthusiast, Start Up Enthusiast, Speaker and Writer. Inspired to make things looks better.

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment