"Pesan ini saya sampaikan kepada Moeldoko, Panglima TNI, Polri, dan Banser." ujar Abu Jandal. Ia sangat menunggu kedatangan TNI dan Polri sebagai upaya untuk membantu Amerika Serikat dalam memerangi kelompoknya. "Karena bila kalian tidak mendatangi kami, kami akan mendatangi kalian. Kami akan kembali ke Indonesia untuk menegakkan syariat Allah," ujar Abu Jandal.
Abu Jandal menegaskan, kelompoknya akan membantai semua anggota TNI dan Polri yang menyombongkan diri menyebut bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai harga mati. "Ketahuilah bahwa tentara-tentara Allah menunggu kalian. Tentara-tentara Allah di negeri Syam dan Irak," Abu Jandal dengan nada menantang.
Terkait gerakan kelompok militan yang mendirikan kekhalifahan di Irak, ISIS. Panglima TNI Moeldoko bersikap tegas. "Tidak boleh berkembang ini (ISIS), kalau berkembang repot negara ini.
Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) tak boleh berkembang di Indonesia karena dapat menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. Jika berkembang di tanah air bisa menimbulkan makar. Maka perlu diantisipasi. "Bisa ke sana (Makar). Kalau itu ingin mengubah negara, kalau berkembang repot negara ini," kata Moeldoko.
"Indonesia adalah bangsa yang pluralis," tegasnya. TNI siap menjaga keutuhan bangsa, demikian ketegasan Panglima TNI. Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Adalah harga mati untuk TNI," ujar Moeldoko kembali mengingatkan siapapun jangan coba-coba untuk merusaknya, "Karena akan berhadapan dengan kami," kata lelaki itu.
0 komentar:
Post a Comment